Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 19:38:27【Kabar Kuliner】402 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(85)
Artikel Terkait
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
- Satgas MBG Banjar: Olah menu sesuai petunjuk guna cegah keracunan
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
Resep Populer
Rekomendasi

16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi

Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung

Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024

Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil